Kita pasti pernah mendengar istilah kata teater, bahkan sebuah fasilitas media hiburan pun yang berupa televisi Flat ukuran besar dengan seperangkat audionya disebut Home theater, Gedung bioskop pun disebut teater, gedung tempat pertunjukan musik, tarian, juga drama disebut teater. Teater berasal dari bahasa Yunani, yaitu theatron yang asal katanya theomai yang berarti “takjub melihat atau memandang”. Dalam perkembangannya, teater memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
Teater juga merupakan nama lain dari drama. Menurut Moulton, teater adalah sebuah kisah hidup yang dituliskan dalam bentuk gerakan yang menjadikan orang-orang yang menyaksikannya memahami akan pertunjukkan dan cerita dalam sebuah pementasan teater.
Menurut Balthazar Vallhagen, teater adalah sebuah kesenian yang menggambarkan watak seseorang atau manusia dengan bentuk gerakan yang menjadi sebuah cerita yang mendampingi penggambaran watak tersebut.
Menurut Ferdinand Brunetierre, teater adalah sebuah hal yang menjadikan sang aktor membawa cerita dengan penggambaran watak yang ada pada sebuah cerita teater.
Dalam sejarahnya, teater muncul dari bangsa Yunani kuno yang telah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama sekitar abad ke-6 sebelum masehi. Dimana pertunjukkan drama tersebut berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur bernama Dionysus. Upacara semacam ini biasanya bersifat mistis dengan penghayatan dan keseriusannya sebagai bentuk sesembahan kepada dewa, roh, atau penguasa alam. Dan upacara semacam itu biasanya menambahkan unsur cerita yang akhirnya berkembang menjadi sebuah pertunjukan.
Teater pada zaman Yunani Kuno itu biasanya dipertunjukkan secara umum di sebuah tempat yang bernama theatron. Jadi Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun di lereng-lereng bukit. Teater muncul pada abad ke-6 SM dari Yunani Kuno dengan sebutan theatron yang artinya drama. Teater dulu digunakan mereka untuk melakukan upacara keagamaan. Awalnya teater berkembang pesat di Italia dari segi panggung, dekorasi, ornamen pada layar, dan lain lain yang melahirkan teater modern. Tapi di Italia orang yang bisa nonton teater hanyalah kaum bangsawan keatas.
Bagaimana dengan di Indonesia??
Di Indonesia, seni pertunjukan seperti teater sudah muncul sejak lama. Teater Indonesia atau teater Nusantara ini mencakup teater tradisional yang berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Misalnya, ketoprak dari Jawa, mak yong dari Riau, dan drama gong dari Bali. Pada awalnya, teater tradisional ini dijadikan sebagai upacara keagamaan. Namun, seiring berkembangnya zaman, beberapa teater tradisional menjadi sebuah pertunjukan untuk tontonan saja.
Memasuki abad ke-20 teater nusantara mengalami perubahan sehingga munculah yang namanya teater modern. Teater modern ini merupakan teater yang dipengaruhi oleh teater tradisional dan teater barat. Dengan adanya pengaruh dari barat, bentuk pertunjukan teater modern jauh berbeda dengan teater tradisional. Perbedaan tersebut antara lain terlihat dari cerita yang disuguhkan, penataan panggung, dan penataan cahaya. Munculnya teater modern pun memunculkan kelompok-kelompok teater modern antara lain Teater Populer, Teater Kecil, Teater Koma, Bengkel Teater, Studiklub Teater Bandung, Teater Payung Hitam, dan Teater Gandrik.
Nah, apabila dilihat dari definisinya, teater diartikan sebagai sebuah pertunjukan. Selain itu, teater juga memiliki arti sebuah organisasi yang berupa wadah untuk kumpulan orang-orang pecinta teater. Dengan demikian, secara umum istilah teater nusantara dapat diartikan sebagai berikut.
- Teater diartikan sebagai gedung atau tempat pertunjukan (dikenal pada zaman Plato).
- Teater diartikan sebagai publik atau auditorium (dikenal pada zaman Herodotus).
- Teater diartikan pula sebagai pertunjukan atau karangan yang dipentaskan.
Teater bisa diartikan dengan dua cara, yaitu dalam arti sempit dan arti luas.
- Dalam arti sempit, teater bisa diartikan sebagai drama (kisah hidup atau kehidupan manusia baik fiktif maupun nyata) yang diceritakan dan dipentaskan di atas panggung/pentas, kemudian didiskusikan oleh orang banyak yang mengacu pada panduan teks/naskah.
- Dalam arti luas, teater adalah segala macam pertunjukan atau tontonan yang dipertunjukkan di depan khalayak ramai. Misalnya, wayang orang, lenong, ketoprak, ludruk, arja, randai, reog, dan sebagainya.
Menurut Balthazar Vallhagen, teater adalah sebuah kesenian yang menggambarkan watak seseorang atau manusia dengan bentuk gerakan yang menjadi sebuah cerita yang mendampingi penggambaran watak tersebut.
Menurut Ferdinand Brunetierre, teater adalah sebuah hal yang menjadikan sang aktor membawa cerita dengan penggambaran watak yang ada pada sebuah cerita teater.
Dalam sejarahnya, teater muncul dari bangsa Yunani kuno yang telah mempunyai seni pertunjukan yang disebut drama sekitar abad ke-6 sebelum masehi. Dimana pertunjukkan drama tersebut berasal dari upacara keagamaan dalam bentuk pemujaan kepada Dewa Anggur bernama Dionysus. Upacara semacam ini biasanya bersifat mistis dengan penghayatan dan keseriusannya sebagai bentuk sesembahan kepada dewa, roh, atau penguasa alam. Dan upacara semacam itu biasanya menambahkan unsur cerita yang akhirnya berkembang menjadi sebuah pertunjukan.
Teater pada zaman Yunani Kuno itu biasanya dipertunjukkan secara umum di sebuah tempat yang bernama theatron. Jadi Theatron merupakan bangunan khusus untuk pertunjukan drama, terbuka tanpa atap, dan dibangun di lereng-lereng bukit. Teater muncul pada abad ke-6 SM dari Yunani Kuno dengan sebutan theatron yang artinya drama. Teater dulu digunakan mereka untuk melakukan upacara keagamaan. Awalnya teater berkembang pesat di Italia dari segi panggung, dekorasi, ornamen pada layar, dan lain lain yang melahirkan teater modern. Tapi di Italia orang yang bisa nonton teater hanyalah kaum bangsawan keatas.
Di Indonesia, seni pertunjukan seperti teater sudah muncul sejak lama. Teater Indonesia atau teater Nusantara ini mencakup teater tradisional yang berasal dari daerah-daerah yang ada di Indonesia. Misalnya, ketoprak dari Jawa, mak yong dari Riau, dan drama gong dari Bali. Pada awalnya, teater tradisional ini dijadikan sebagai upacara keagamaan. Namun, seiring berkembangnya zaman, beberapa teater tradisional menjadi sebuah pertunjukan untuk tontonan saja.
Memasuki abad ke-20 teater nusantara mengalami perubahan sehingga munculah yang namanya teater modern. Teater modern ini merupakan teater yang dipengaruhi oleh teater tradisional dan teater barat. Dengan adanya pengaruh dari barat, bentuk pertunjukan teater modern jauh berbeda dengan teater tradisional. Perbedaan tersebut antara lain terlihat dari cerita yang disuguhkan, penataan panggung, dan penataan cahaya. Munculnya teater modern pun memunculkan kelompok-kelompok teater modern antara lain Teater Populer, Teater Kecil, Teater Koma, Bengkel Teater, Studiklub Teater Bandung, Teater Payung Hitam, dan Teater Gandrik.
Nah, apabila dilihat dari definisinya, teater diartikan sebagai sebuah pertunjukan. Selain itu, teater juga memiliki arti sebuah organisasi yang berupa wadah untuk kumpulan orang-orang pecinta teater. Dengan demikian, secara umum istilah teater nusantara dapat diartikan sebagai berikut.
- Seluruh pertunjukan yang berlangsung di sebuah tempat baik di luar maupun di dalam gedung dan disaksikan oleh orang banyak (penonton).
- Arena pusat dari sebuah pertunjukan.
- Panggung tempat pertunjukan.
- Nama organisasi kelompok orang yang mencintai seni teater.