Kerja sama ekonomi regional adalah kerja sama ekonomi antara beberapa negara dalam satu region (kawasan). Bentuk kerja sama ini diwujudkan dengan penetapan kebijakan pembentukan suatu kawasan perdagangan bebas dengan meniadakan tarif bea masuk terhadap barang yang berasal dari sesama negara anggota untuk meningkatkan skala pasar internasional.
Selain itu, kerjasama ekonomi regional juga melakukan proteksi terhadap pengusaha domestik dalam menghadapi persaingan dari luar kawasan. Serta enetapan peraturan dan perjanjian penanaman modal untuk memperkuat posisi tawar-menawar negara anggota dalam menghadapi negara yang lebih maju.Berikut ini badan-badan yang merupakan kerjasama ekonomi regional.
1. Uni Eropa
Uni Eropa (UE) adalah organisasi antar-pemerintahan dan supra-nasional, yang beranggotakan negara-negara Eropa. Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992. Namun, banyak aspek dari UE timbul sebelum tanggal tersebut melalui organisasi sebelumnya, kembali ke tahun 1950-an.
Tujuan utama dari Uni Eropa adalah meningkatkan kemajuan ekonomi dan sosial, terutama dengan penciptaan pasar bebas, pemerataan ekonomi dan social serta melalui pendirian integrasi ekonomi dan moneter termasuk mata uang tunggal (EURO). Untuk hubungan eksternal keluar, tujuan utama Uni Eropa adalah untuk lebih menonjolkan identitas ataupun peranan Uni Eropa dalam percaturan internasional, khususnya kebijakan bersama di bidang keamanan dan hubungan luar negeri termasuk pembangunan kebijakan pertahanan bersama.
Sejak 1 Juli 2013 telah memiliki 28 negara anggota, namun Inggris melalui Referendumnya menyatakan keluar dari Uni Eropa pada tanggal 23 Juni 2016. Dikenal dengan istilah BREXIT (British Exit) sehingga anggota Uni Eropa tinggal 27 Negara. Berikut negara-negara anggota Uni Eropa
Negara | Ibukota | Mata Uang | Tanggal Bergabung |
---|---|---|---|
Belanda | Armsterdam | Euro | 23 Juli 1952 |
Belgia | Brussels | Euro | 23 Juli 1952 |
Italia | Roma | Euro | 23 Juli 1952 |
Jerman | Berlin | Euro | 23 Juli 1952 |
Luksemburg | Luksemburg | Euro | 23 Juli 1952 |
Perancis | Paris | Euro | 23 Juli 1952 |
Denmark | Kopenhagen | Danish krone | 1 Januari 1973 |
Irlandia | Dublin | Euro | 1 Januari 1973 |
Yunani | Athena | Euro | 1 Januari 1981 |
Portugal | Lisbon | Euro | 1 Januari 1986 |
Spanyol | Madrid | Euro | 1 Januari 1986 |
Austria | Vienna | Euro | 1 Januari 1995 |
Finlandia | Helsinki | Euro | 1 Januari 1995 |
Swedia | Stockholm | Krona | 1 Januari 1995 |
Republik Ceko | Praha | Czech koruna | 1 Mei 2004 |
Estonia | Tallinn | Euro | 1 Mei 2004 |
Hongaria | Budapest | Forint | 1 Mei 2004 |
Latvia | Riga | Euro | 1 Mei 2004 |
Lituania | Vilnius | Litas | 1 Mei 2004 |
Malta | Valletta | Euro | 1 Mei 2004 |
Polandia | Warsawa | Zloty | 1 Mei 2004 |
Siprus | Nikosia | Euro | 1 Mei 2004 |
Slovenia | Ljubljana | Euro | 1 Mei 2004 |
Slowakia | Bratislava | Euro | 1 Mei 2004 |
Bulgaria | Sofia | Lev | 1 Januari 2007 |
Rumania | Bukares | Romanian leu | 1 Januari 2007 |
Kroasia | Zagreb | Kuna | 1 Juli 2013 |
2. Colombo Plan
Colombo Plan atau Program Colombo adalah organisasi regional yang mencakup konsep upaya kolektif antar-pemerintah untuk memperkuat pembangunan ekonomi dan sosial negara-negara anggotanya di wilayah Asia-Pasifik. Fokus utama dari semua kegiatan Colombo Plan adalah pada pengembangan sumber daya manusia. Colombo Plan didirikan tahun 1951.
Tujuan utama Colombo Plan adalah mendukung pembangunan ekonomi dan sosial negara anggota, memajukan kerjasama teknik serta membantu alih teknologi antar negara anggota, memfasilitasi transfer dan berbagi pengalaman pembangunan antar negara anggota sekawasan dengan penekanan pada konsep kerjasama Selatan-Selatan.
Saat ini Colombo Plan telah berkembang menjadi suatu organisasi internasional dengan 25 negara anggota. Berikut ini anggota dari Colombo Plan.
No. | Anggota Ekonomi | Tahun Aksesi | No. | Anggota Ekonomi | Tahun Aksesi |
---|---|---|---|---|---|
1. | Afganistan | 1963 | 2. | Amerika Serikat | 1951 |
3. | Australia | 1950 | 4. | Bangladesh | 1972 |
5. | Bhutan | 1962 | 6. | Fiji | 1972 |
7. | Filipina | 1954 | 8. | India | 1950 |
9. | Indonesia | 1953 | 10. | Iran | 1966 |
11. | Jepang | 1954 | 12. | Korea Selatan | 1962 |
13. | Laos | 1951 | 14. | Malaysia | 1957 |
15. | Maladewa | 1963 | 16. | Mongolia | 2004 |
17. | Myanmar | 1952 | 18. | Nepal | 1952 |
19. | Pakistan | 1950 | 20. | Papua Nugini | 1973 |
21. | Selandia Baru | 1950 | 22. | Singapura | 1966 |
23. | Sri Lanka | 1950 | 24. | Thailand | 1954 |
25. | Vietnam | 2004 |
3. APEC
APEC (Asian Pasific Economic Coorporation) atau Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik adalah sebuah organisasi kerjasama ekonomi regional di kawasan Asia Pasifik. APEC pertamakali dibentuk pada tahun 1989, saat pertemuan tingkat menteri Negara-negara Asia Pasifik diadakan di Canberra, Australia.
APEC memiliki beberapa tujuan yaitu menggalang kerja sama ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik atas dasar saling menguntungkan, memperkuat diri menghadapi persaingan ekonomi dunia yang cenderung bersifat tertutup, menghadapi Globalisasi ekonomi agar tidak menjadi Korban, dan untuk mengantisipasi apabila perundingan Putaran Uruguay Gagal.
Saat ini, APEC memiliki 22 anggota, kebanyakan adalah negara yang memiliki garis pantai ke Samudra Pasifik.. Berikut ini daftar nama anggota APEC.
No. | Anggota | Tahun Diterima | No. | Anggota | Tahun Diterima |
---|---|---|---|---|---|
1. | Australia | 1989 | 2. | Brunei Darussalam | 1989 |
3. | Kanada | 1989 | 4. | Indonesia | 1989 |
5. | Jepang | 1989 | 6. | Korea Selatan | 1989 |
7. | Malaysia | 1989 | 8. | Selandia Baru | 1989 |
9. | Filipina | 1989 | 10. | Singapura | 1989 |
11. | Thailand | 1989 | 12. | Amerika Serikat | 1989 |
13. | Republik Tiongkok | 1991 | 14. | Hong Kong | 1991 |
15. | RRC | 1991 | 16. | Meksiko | 1993 |
17. | Papua New Guinea | 1993 | 18. | Chili | 1994 |
19. | Peru | 1998 | 20. | Russia | 1998 |
21. | Vietnam | 1998 | 22. | Mongolia | 2013 |
4. NAFTA
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement, NAFTA), adalah sebuah organisasi yang terdiri dari negara-negara Amerika Utara. Organisasi ini didirikan pada 1992 oleh tiga negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Piagamnya menyatakan bahwa NAFTA bertugas mengkoordinasikan kegiatan ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi; kegiatan kebudayaan; kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan. Markas NAFTA berada di Washington D.C., Ottawa, dan Mexico City.
Tujuan pembentukan NAFTA tersebut antara lain sebagai berikut.
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja melalui usaha menghilangkan berbagai hambatan perdagangan.
- Menciptakan iklim untuk mendorong persaingan yang adil.
- Meningkatkan peluang investasi, memberikan perlindungan terhadap hak milik intelektual, dan
- Menciptakan prosedur yang efektif dalam penyelesaian perselisihan perdagangan antara ketiga negara anggotanya.
5. ASEAN
Association South Of East Asian Nations (ASEAN) adalah organisasi bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok atas prakarsa Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand. Pendirian ASEAN berdasarkan Deklarasi Bangkok. Saat ini ASEAN beranggotakan sepuluh negara.
Tujuan utama ASEAN dalah mengadakan kerja sama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya antarnegara anggota ASEAN. Pada tahun 1992 beberapa negara anggota ASEAN melalui kepala negara sepakat untuk menggalakkan kerja sama dalam bidang politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara.
Kerja sama ASEAN bertujuan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Dalam perkembangannya, kerja sama ASEAN mengarah perdagangan bebas pada tahun 2003 di kawasan Asia Tenggara (ASEAN Free Trade Area/AFTA). Tujuan AFTA adalah meningkatkan keunggulan kompetitif produk-produk ASEAN, serta mengurangi tarif guna meningkatkan efisiensi produksi atas industri perdagangan.
Pada tahun 2015 negara-negara anggota ASEAN menginginkan terbentuknya komunitas ekonomi. Hal ini dipertegas dengan penandatanganan ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint oleh pemimpin negara-negara ASEAN. Kesepakatan ini diharapkan membawa kawasan Asia Tenggara menuju pasar tunggal dan basis produksi pada tahun 2015. Berikut ini daftar nama anggota ASEAN.
Pada tahun 2015 negara-negara anggota ASEAN menginginkan terbentuknya komunitas ekonomi. Hal ini dipertegas dengan penandatanganan ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint oleh pemimpin negara-negara ASEAN. Kesepakatan ini diharapkan membawa kawasan Asia Tenggara menuju pasar tunggal dan basis produksi pada tahun 2015. Berikut ini daftar nama anggota ASEAN.
No. | Anggota | Tahun Masuk | No. | Anggota | Tahun Masuk |
---|---|---|---|---|---|
1. | Indonesia | 8 Agustus 1967 | 2. | Thailand | 8 Agustus 1967 |
3. | Malaysia | 8 Agustus 1967 | 4. | Filipina | 8 Agustus 1967 |
5. | Singapura | 8 Agustus 1967 | 6. | Brunei Darussalam | 7 Januari 1984 |
7. | Vietnam | 28 Juli 1995 | 8. | Laos | 23 Juli 1997 |
9. | Myanmar | 23 Juli 1997 | 10. | Kamboja | 16 Desember 1998 |
6. Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA)
Organisasi ini didirikan 3 Mei 1960 sebagai lembaga kerja sama ekonomi antar negara yang tidak termasuk MEE. Negara-negara yang menjadi anggota EFTA adalah Austria, Finlandia, Islandia, Norwegia, Portugal, Swedia, Swiss. Saat ini, negara Portugal, Finlandia, Swedia dan Austria sudah bergabung bersama dalam Uni Eropa.
Tujuan didirikannya EFTA adalah untuk mengadakan perdagangan bebas antar negara anggota dan mendorong perdagangan bebas sebagai sarana untuk mencapai pertumbuhan dan kemakmuran di antara negara-negara anggotanya.
Tujuan didirikannya EFTA adalah untuk mengadakan perdagangan bebas antar negara anggota dan mendorong perdagangan bebas sebagai sarana untuk mencapai pertumbuhan dan kemakmuran di antara negara-negara anggotanya.
EFTA Convention ditandatangani tanggal 4 Januari 1960 di Stockholm oleh tujuh negara. Saat ini hanya Islandia, Norwegia, Swiss, dan Liechtenstein yang masih menjadi anggota EFTA (karena Norwegia dan Swiss adalah anggota pendiri). Konvensi Stockholm digantikan oleh Konvensi Vaduz.
No. | Anggota | Tahun Masuk | No. | Anggota | Tahun Masuk |
---|---|---|---|---|---|
1. | Islandia | 1 Januari 1970 | 2. | Liechtenstein | 1 Januari 1991 |
3. | Norwegia | 3 Mei 1960 | 4. | Swiss | 3 Mei 1960 |
7. East European Council for Mutual Economic Assistance (COMECON)
COMECON merupakan lembaga kerja sama ekonomi antara negara-negara komunis. Negara-negara anggota COMECON antara lain Rusia, Jerman Timur, Cekoslovakia, Bulgaria, Rumania, Hongaria, dan Polandia. Namun sejak tahun 1991 dibubarkan. Negara-negara tersebut pun bergabung bersama dalam UE.
Tujuan COMECON: meningkatkan ekonomi Negara anggotanya, meningkatkan taraf hidup dan memperluas lapangan kerja, memajukan perdagangan dan menjamin perdagangan dan meluaskan hubungan dengan Negara lain
8. South Asian Associaton for Regional Cooperation (SAARC)
Asosiasi Kerja Sama Regional Asia Selatan adalah sebuah asosiasi negara-negara Asia Selatan yang terdiri dari 8 negara diusulkan oleh Ziaur Rahman, Presiden Bangladesh saat itu, dan dibentuk pada 8 Desember 1985. Negara anggotanya termasuk Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka.
SAARC ini mempunyai tujuan diantaranya mendukung kesejahteraan dan mengembangkan kualitas hidup masyarakat di Asia Selatan dan juga untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan budaya. Namun dalam perjalanannya SAARC belum mampu meraih cita-citanya yang hanya sebatas ide saja.
9. Asian Production Organization (APO)
Organisasi ini sangat penting artinya untuk usaha pengelolaan produksi di Asia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas negara-negara Asia. Anggotanya adalah: Jepang, Singapura, Indonesia, Hongkong, dan Pakistan.
Tujuan didirikannya APO untuk emajukan produksi barang dan jasa dibidang Industri dan Pertanian, Meningkatkan kesejahtraan penduduk negara anggotanya, dan Meningkatkan produktivitas di negara – negara Asia
Tujuan didirikannya APO untuk emajukan produksi barang dan jasa dibidang Industri dan Pertanian, Meningkatkan kesejahtraan penduduk negara anggotanya, dan Meningkatkan produktivitas di negara – negara Asia
10. South Pasific Forum (SPF)
SPF berdiri tahun 1971 dengan sasaran utama mempromosikan perdagangan, pendidikan, komunikasi, turisme, dan berbagai masalah politik umum.