Muffler atau kerap disebut sebagai knalpot, merupakan komponen mobil yang tergabung dalam ekshaust system (sistem pembuangan). Komponen ini menjadi bagian dari saluran gas buang yang dihasilkan dari pembakaran mesin dan terletak dibagian akhir saluran pembuangan.
Muffler secara khusus memiliki fungsi sebagai peredam suara yang keluar dari ruang pembakaran dengan cara memecah gelombang suara tersebut di dalam tabung muffler. Gelombang suara ledakan dari mesin yang merembet bersama aliran gas buang ini akan dipecah di dalam mufler sehingga saat aliran gas buang mengalir ke udara bebas, maka suara yang dihaslkan sudah tidak lagi keras dan berisik.
Oleh karena itu, muffler menjadi salah satu sasaran para modifikator untuk mengubah rasa berkendara sehingga mobil terasa lebih sporty saat digunakan.
Namun tahukah anda, mengganti muffler ternyata juga dapat memberikan efek yang kurang baik pada kendaraan. Nah, pada artikel ini ombro akan berbagi informasi seputar efek mengganti muffler mobil yang akan muncul dan bisa dirasakan setelah melakukan penggantian. Simak efek ganti muffler mobil dibawah ini
Efek ganti muffler pada mobil yang pertama kali akan dialami adalah berubahnya suara yang keluar dari knalpot mobil. Ada desain muffler yang dapat menciptakan suara knalpot mobil menjadi lebih ngebass, ada pula desain muffler yang akan membuat suara knalpot mobil cenderung lebih cempreng dan lebih keras.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada suara dari knalpot mobil ini tentunya sangat bergantung dari konfigurasi mesin yang digunakan, ukuran muffler pengganti, bahan yang dipakai untuk membuat muffler, serta bentuk atau desain yang digunakan pada muffler tersebut.
Seperti contohnya, mesin dengan konfigurasi V6 silinder tentunya akan menghasilkan irama suara knalpot yang frekuensinya lebih rapat dibanding dengan mesin dengan konfigurasi mesin in line 4 silinder. Akibatnya suara mesin v6 silinder akan memiliki suara knalpot yang terdengar terus menyambung tanpa terputus dibanding dengan mesin 4 silinder yang sedikit terputus-putus suaranya.
Selain itu, desain muffler juga akan mempengaruhi suara yang dihasilkan, muffler dengan bentuk yang lebih besar akan meredam suara lebih kuat sehingga suara knalpot lebih terdengar senyap. Sedangkan model free flow (pipa lurus / tanpa muffler), pastinya akan membuat suara knalpot menjadi lebih nyaring dan cempreng. Efeknya suara knalpot menjadi semakin berisik.
Baca juga :
Secara umum, mengganti muffler tidaklah terlalu mempengaruhi performa mesin secara signifikan karena secara fungsi, muffler hanya berfungsi untuk meredam suara ledakan yang terjadi di ruang bakar dengan memecah gelombang suara di dalam tabung muffler.
Namun pada beberapa kondisi, mengganti muffler dengan model pipa lurus (sering disebut free flow) bisa mengubah performa mesin.
Seperti kita ketahui bahwa selain resonator, muffler juga turut menciptakan efek back pressure pada tekanan gas buang yang mengalir dari ruang bakar meskipun porsinya tidak sebesar resonator.
Penggunaan muffler free flow ini bisa membuat mesin terasa ngempos saat digunakan karena efek back pressure yang seharusnya terjadi di muffler menghilang. Berkurangnya efek back pressure ini akan menimbulkan perubahan pada performa mesin secara keseluruhan.
Oleh karenanya, melakukan penggantian mufler ini juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli-ahli knalpot yang memang anda percaya . Dengan begitu efek yang di dapat dari mengganti muffler ini bisa sesuai dengan ekspektasi dan tidak merugikan.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil
Muffler secara khusus memiliki fungsi sebagai peredam suara yang keluar dari ruang pembakaran dengan cara memecah gelombang suara tersebut di dalam tabung muffler. Gelombang suara ledakan dari mesin yang merembet bersama aliran gas buang ini akan dipecah di dalam mufler sehingga saat aliran gas buang mengalir ke udara bebas, maka suara yang dihaslkan sudah tidak lagi keras dan berisik.
Oleh karena itu, muffler menjadi salah satu sasaran para modifikator untuk mengubah rasa berkendara sehingga mobil terasa lebih sporty saat digunakan.
Namun tahukah anda, mengganti muffler ternyata juga dapat memberikan efek yang kurang baik pada kendaraan. Nah, pada artikel ini ombro akan berbagi informasi seputar efek mengganti muffler mobil yang akan muncul dan bisa dirasakan setelah melakukan penggantian. Simak efek ganti muffler mobil dibawah ini
1. Suara knalpot mobil berubah
Efek ganti muffler pada mobil yang pertama kali akan dialami adalah berubahnya suara yang keluar dari knalpot mobil. Ada desain muffler yang dapat menciptakan suara knalpot mobil menjadi lebih ngebass, ada pula desain muffler yang akan membuat suara knalpot mobil cenderung lebih cempreng dan lebih keras.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada suara dari knalpot mobil ini tentunya sangat bergantung dari konfigurasi mesin yang digunakan, ukuran muffler pengganti, bahan yang dipakai untuk membuat muffler, serta bentuk atau desain yang digunakan pada muffler tersebut.
Seperti contohnya, mesin dengan konfigurasi V6 silinder tentunya akan menghasilkan irama suara knalpot yang frekuensinya lebih rapat dibanding dengan mesin dengan konfigurasi mesin in line 4 silinder. Akibatnya suara mesin v6 silinder akan memiliki suara knalpot yang terdengar terus menyambung tanpa terputus dibanding dengan mesin 4 silinder yang sedikit terputus-putus suaranya.
Selain itu, desain muffler juga akan mempengaruhi suara yang dihasilkan, muffler dengan bentuk yang lebih besar akan meredam suara lebih kuat sehingga suara knalpot lebih terdengar senyap. Sedangkan model free flow (pipa lurus / tanpa muffler), pastinya akan membuat suara knalpot menjadi lebih nyaring dan cempreng. Efeknya suara knalpot menjadi semakin berisik.
Baca juga :
- Komponen-komponen knalpot mobil
- Efek knalpot mobil tanpa resonator
- 2 Cara mengubah suara knalpot mobil
2. Performa mesin bisa berubah
Secara umum, mengganti muffler tidaklah terlalu mempengaruhi performa mesin secara signifikan karena secara fungsi, muffler hanya berfungsi untuk meredam suara ledakan yang terjadi di ruang bakar dengan memecah gelombang suara di dalam tabung muffler.
Namun pada beberapa kondisi, mengganti muffler dengan model pipa lurus (sering disebut free flow) bisa mengubah performa mesin.
Seperti kita ketahui bahwa selain resonator, muffler juga turut menciptakan efek back pressure pada tekanan gas buang yang mengalir dari ruang bakar meskipun porsinya tidak sebesar resonator.
Penggunaan muffler free flow ini bisa membuat mesin terasa ngempos saat digunakan karena efek back pressure yang seharusnya terjadi di muffler menghilang. Berkurangnya efek back pressure ini akan menimbulkan perubahan pada performa mesin secara keseluruhan.
Oleh karenanya, melakukan penggantian mufler ini juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli-ahli knalpot yang memang anda percaya . Dengan begitu efek yang di dapat dari mengganti muffler ini bisa sesuai dengan ekspektasi dan tidak merugikan.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Masalah-Mobil