Senin, 27 April 2020

Peninggalan Zaman Perunggu

Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah, adalah sebuah museum yang terletak di Jakarta Pusat dan persisnya di Jalan Merdeka Barat 12. Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara. Museum Nasional yang merupakan salah satu gedung peninggalan kolonial Belanda ini adalah sebuah lembaga studi warisan budaya dan pusat informasi edukatif kultural dan rekreatif yang berperan untuk menyelamatkan dan melestarikan benda warisan budaya bangsa Indonesia.

Berdasarkan bahan dasar pembuatan alat atau teknologinya, secara umum masa prasejarah dibagi menjadi dua jaman, yaitu jaman batu dan jaman logam. Jaman batu menghasilkan artefak paleolitik dan mesolitik (untuk berburu dan mengumpulkan makanan) serta artefak neolitik (untuk bercocok tanam). Sedangkan jaman logam (paleometalik) menghasilkan artefak perunggu dan besi.

Museum Nasional memiliki berbagai jenis koleksi Prasejarah berupa replika tengkorak manusia purba, artefak paleolitik, mesolitik, neolitik dan artefak logam (paleometalik) serta benda-benda yang berkaitan dengan kepercayaan kepada nenek moyang. Koleksi-koleksi tersebut antara lain berupa kapak genggam dari batu gamping kersikan, beliung-belincung dari batu kalsedon, kalung manik-manik dari kaca serta kapak-kapak upacara perunggu.

Zaman Logam
Zaman logam adalah zaman dimana manusia sudah mengenal teknologi pertukangan secara sederhana. Pada masa ini manusia mulai mengenal logam perunggu dan besi. Pengolahan logam memerlukan suatu tempat dan keahlian khusus. Tempat untuk mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli mengerjakan pertukangan logam disebut undagi. Maka zaman logam disebut juga zaman perundagian.

Pada zaman Logam, manusia sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Manusia sudah mengenal teknik melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkannya. Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu dengan cetakan batu dan dengan cetakan tanah liat dan lilin.

Zaman logam ini dibagi atas 3 tahapan yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi, berikut penjelasannya.
  • Zaman Tembaga. Orang menggunakan tembaga sebagai alat kebudayaan. Alat kebudayaan ini hanya dikenal di beberapa bagian dunia saja. Di Asia Tenggara (termasuk Indonesia) tidak dikenal istilah zaman tembaga.
  • Zaman Perunggu. Pada zaman ini orang sudah dapat mencampur tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10, sehingga diperoleh logam yang lebih keras.
  • Zaman Besi. Pada zaman ini, orang sudah dapat melebur besi untuk dituang menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari teknik peleburan tembaga maupun perunggu, sebab melebur besi membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat dari perunggu, sehingga zaman logam juga disebut zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya seperti alat-alat perunggu. Alat-alat besi kebanyakan ditemukan pada zaman sejarah.

1. Nekara perunggu
Nekara adalah tambur besar yang berbentuk seperti dandang yang terbalik. Benda ini banyak ditemukan di Bali, Nusa tenggara, Maluku, Selayar, dan Papua. Nekara berfungsi sebagai pelengkap upacara untuk memohon turun hujan dan sebagai genderang perang memiliki pola nekara hias yang beragam, dari pola binatang, geometris, dan tumbuh-tumbuhan, ada pula yang tak bermotif.
 Museum Nasional Republik Indonesia atau Museum Gajah Peninggalan Zaman Perunggu
2. Moko
Nekara yang berukuran lebih kecil, ditemukan di Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur. Nekara dan Moko dianggap sebagai benda keramat dan suci.

3. Kapak perunggu
Kapak perunggu terdiri beberapa macam. Ada yang berbentuk pahat, jantung, dan tembilang. Daerah
penemuannya Sumatera Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, dan Papua. Kapak perunggu dipergunakan untuk keperluan sehari-hari.

4. Candrasa
Sejenis kapak, namun bentuknya indah dan satu sisinya panjang, ditemukan di Yogyakarta. Candrasa dipergunakan untuk kepentingan upacara keagamaan dan sebagai tanda kebesaran.

5. Bejana perunggu
Bentuknya mirip gitar Spanyol tanpa tangkai. Bejana perunggu banyak di temukan di Madura dan Sulawesi.

6. Perhiasan Perunggu
Benda-benda perhiasan perunggu seperti gelang tangan, gelang kaki, cincin, kalung, bandul kalung
pada masa perundagian, banyak ditemukan di daerah Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Sumatera.

7. Manik-manik
Manik-manik adalah benda perhiasan terdiri berbagai ukuran dan bentuk. Manik-manik dipergunakan sebagai perhiasan dan bekal hidup setelah seseorang meninggal dunia. Bentuknya ada silinder, segi enam, bulat, dan oval. Daerah penemuannya di Sangiran, Pasemah, Gilimanuk, Bogor, Besuki, dan Buni.

Tulis secara ringkas nama benda yang dihasilkan pada zaman logam beserta fungsinya.
  • Nekara berfungsi sebagai alat tatabuhan pada upacara-upacara ritual nenek moyang.
  • Moko berfungsi sebagai pendamping di dalam kubur atau sebagai maskawin.
  • Candrasa berfungsi sebagai kapak hiasan pelengkap upacara ritual zaman nenek moyang. Dan sebagai alat pelengkapan upacara keagamaan dan tanda kebesaran.
  • Kapak perunggu berfungsi sebagai alat pendukung upacara ritual sehingga dilengkapi ragam hias yang unik, dan untuk berburu tapi kadang juga untuk bercocok tanam.
  • Perhiasan dan Manik-manik berfungsi sebagai hiasan. Manik -manik yang berasal dari jaman perunggu ditemukan dalam jumlah yang besar sebagai bekal kubur.
Apakah kamu pernah menemukan benda yang mirip dengan benda-benda di atas di zaman modern ini? Sebutkan persamaan dan perbedaan dari segi kegunaannya.
  • Kapak sampai dengan saat ini masih digunakan oleh manusia, Persamaan kapak pada jaman logam dan sekarang adalah bentuknya. Perbedaanya pada saat ini kapak kebanyakan terbuat dari besi dan kapak memiliki gagang/pegangan yang terbuat dari kayu.
  • Manik-manik juga masih banyak digunakan saat ini. Perbedaannya adalah pada bahan pembuatnya sedangkan persamaannya pada fungsinya sebagai hiasan.
Sebagai warga negara yang baik, apa yang seharusnya dilakukan untuk melestarikan peninggalan bersejarah?
  • Membangun Museum . Museum adalah sebuah lembaga yang berfungsi untuk merawat, memelihara, dan melestarikan semua hal yang sifatnya mengandung nilai sejarah. Museum memiliki tugas menyimpan, merawat, mengamankan dan memanfaatkan koleksi museum berupa benda cagar budaya.
  • Menjaga dan merawat daerah-daerah cagar budaya dan benda bersejarah dapat dilakukan oleh semua warga negara. Di daerah cagar budaya biasanya terdapat banyak benda-benda peninggalan sejarah. Tugas kita adalah turut menjaga agar benda-benda peninggalan sejarah tidak dirusak.
  • Dengan mengunjungi peninggalan sejarah tersebut, selain kita dapat menikmati keindahan dari peninggalan sejarah, kita juga dapat mempelajari benda-benda peninggalan sejarah tersebut. Dengan mempelajari peningalan sejarah kita akan semakin mencintai peninggalan leluhur kita tersebut.
  • Menggunakan benda-benda peninggalan sejarah secara benar. Benda-benda itu boleh digunakan untuk keperluan penelitian. Benda-benda peninggalan sejarah ketika digunakan untuk objek penelitian harus tetap dijaga kelestarianya. Untuk menjaga kelestariannya dapat dilakukan dengan cara menggunakan benda tersebut dengan baik dan benar.
Ceritakan kaitan perilaku manusia dengan benda peninggalan zaman logam.
Pada zaman logam, manusia sudah dapat membuat peralatan dari logam yang ternyata lebih kuat dan mudah dikerjakan daripada batu. Bahan logam harus dilebur dahulu sebelum dipakai sebagai bahan pembuatan peralatan manusia. Oleh karena itu, pada zaman logam, kebudayaan manusia lebih tinggi daripada zaman batu.

Apa yang dapat kamu lakukan agar orang-orang di sekitarmu lebih mengenal lagi peninggalan bersejarah Indonesia?
  • Memperkenalkan peninggalan sejarah melalui gambar-gambar yang ada.
  • Mengajak masyarakat mengunjungi museum. Dengan mengunjungi museum, banyak manfaat yang kita peroleh. Mulai dari melihat benda koleksi hingga memperoleh deksripsi secara gamblang mengenai benda koleksi tersebut.
Menurutmu, apa manfaat mengenal peninggalan bersejarah?
Manfaat mengenali peninggalan sejarah antara lain adalah :
  • Mengenal kebudayaan dari masa ke masa sebagai peradaban manusia
  • Mengembangkan budaya sekarang dan belajar dari budaya masa lampau
  • Membuat manusia dapat bertindak arif dan bijaksana
  • Menghargai dan melestarikan dari berbagai peninggalan sejarah
Tulis kesimpulan berdasarkan teks.
Pada Zaman Logam manusia sudah mampu membuat peralatan dari perunggu. Perunggu merupakan logam campuran antara tembaga dengan timah. Pada zaman logam di Indonesia hampir semua menggunakan perunggu, sehingga pada zaman logam lebih identik dengan zaman perunggu.