Jumat, 17 April 2020

Cerita Hantu - Rumah Bekas Pembunuhan Tentara Belanda





- Lamken aja buat semuanya, panggil saja aku Surya. Ini kisah berdasarkan pengalaman pribadi ku, sama sekali bukan hasil rekayasa atau pun copas..

Kejadian itu berawal ketika aku berumur 7 tahun, ketika itu aku masih polos dan tidak menau apa2. Aku diajak menginap di rumah kakek dan nenek ku di sebuah kampung, sebut saja kampung itu kampung Cidampa. Sesampai saya di rumah kakek nenek, aku langsung diajak berkeliling melihat pemandangan2 yang masih asri dan ada beberapa hutan yang masih banyak pohon2 besar. Setelah selesai aku pun diajak bermain oleh anak2 dari kampung tersebut, saking senengnya nenek akan kedatangan ku, nenek pun akhirnya mengadakan bakar2 jagung. Yaaa... maklum namanya kampung ga ada yang namanya steak, hehe... Jagungpun telah semua masak, akhirnya aku dan teman-teman memakan jagung2 itu sambil bermain selayaknya anak2 yang sedang senang gembira...

Waktu tidak terasa, malam pun tiba. Semua anak telah pulang ke rumahnya masing2, terkecuali aku yang masih berada di teras rumah nenek kakek sembari melihat sebuah pohon tinggi besar dan rindang. Seketika itu pun nenek ku memanggil "Yaa.. masukk, sudah malam...!!". "Iyaa nek.." jawab k. Setelah aku memalingkan wajah dari pohon tersebut, sepersekian detik itu pula sebuah bayangan hitam melewati sampingku dan menuju ke belakang rumah nenek dengan sangat cepat. Karena waktu itu aku masih kecil, yaa tentu saja aku tidak memperdulikan hal itu.

Sesampai di tempat tidur aku pun tidur di samping nenek, dan kakek tidur di ruang tamu. Saat itu, tengah malam tiba2 aku terbangun dan membuka mata sambil menyadari badanku panas, dan keringat bercucuran, aku pun bangun dan terduduk. Sesaat itu pula aku melihat ke arah lantai pintu masuk kamar dan melintas sepotong tangan yang berjalan cepat dengan jemari nya keluar dari kamar. Seketika aku langsung mambangunkan nenek dan berbicara "Ada sepotong tangan yang berjalan keluar dari pintu". Tentu saja nenek tidak menceritakannya, hanya menyuruhku untuk tidur kembali sembari mengusap keringat ku yang masih bercucuran. Aku pun tidur kembali ...

Tidak lama kemudian aku pun terbangun kembali sambil membangunkan nenek bahwa aku ingin buang air kecil. Nenek pun mengantarkan ku ke kamar mandi. Setelah selesai ke kamar mandi aku kembali berjalan ke kamar tidur sedangkan nenekku telah sampai ke tempat tidur terlebih dahulu. Sebelum mencapai pintu kamar, tiba-tiba ada yang memanggilku dari satu kamar lainnya: "Yaaa...". Karena aku mengira itu kakek yang pindah tidurnya dari ruang tamu, tanpa berfikir panjang akhirnya aku membuka pintu kamar tersebut.

Dalam kegelapan itu pun aku melihat sesosok pria hitam tinggi besar dengan kepala hampir menyentuh langit2 memakai pakaian tentara dengan mata merah menyala dan kuku yang memanjang melebihi lututnya. Aku pun sempat tercengang lalu langsung berlari menuju ruang tamu dan menubruk kakek ku yang sedang tertidur, sehingga dia pun terbangun (hehe maaf yaahh kek). Akhirnya kakek pun menutup kamar di mana sosok itu muncul, lalu aku pergi ke kamar tidur dan nenek memeluk ku sambil membaringkan ku tidur. Aku pun mulai tertidur sedangkan seingatku kakek masih terjaga sambil mendengarkan radio..

Setelah keesokan harinya nenekku menceritakan tentang bahwa aku tanpa sadar semalam telah memuntahkan cacing-cacing yang panjangnya hampir 30cm setelah melihat sosok misterius itu, ujar nenek sembari memperlihatkan cacing2 itu ke arahku...

Setelah mulai beranjak dewasa aku pun bertanya kepada nenek tentang rumah yang di tempati, dulu aku tidak sempat menanyakan kepada kakek karena kakek telah meninggal. Nenek mengatakan bahwa di tempat itu dulu merupakan pembantaian tentara belanda oleh warga sekitar. Sampai sekarang pun rumah itu masih kosong, yang ada hanya semak belukar yang memenuhi dinding dan atap rumah itu...